POJOK KARAKTER
Portal Dalam Pengembangan - Progress 96.99%, Menuju Berbasis Aplikasi Playstore .......
POJOK KARAKTER
MELATIH HATI, MENABUR BUDI
MENJADI ANAK BERBAKTI
KISAH SUPIR TAKSI & PEMUDA
Suatu ketika ada seorang pemuda yang berangkat bekerja pada pagi hari. Ia memanggil taksi kemudian naik. "Selamat pagi pak," katanya menyapa sopir taksi terlebih dahulu, ketika di dalam mobil. "Pagi ini cerah sekali ya, Pak," sambungnya sembari tersenyum, lalu pemuda tersebut sepanjang perjalanan bersenandung kecil. Sopir taksi tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati ia melanjutkan perjalanan tersebut. Sesampainya di tempat tujuan, pemuda itu membayar selembar uang 50 ribu rupiah untuk argo yang hampir 30 ribu rupiah. "Kembaliannya buat bapak saja ya.
Sambil membuka pintu dan turun, pemuda itu juga berkata: "selamat bekerja, hati-hati di jalan, ingat keluarga menanti dirumah, Tuhan bersamamu Pak!" kata pemuda itu dengan tersenyum, lalu menutup pintu taksi dan melambaikan tangannya. "Terima kasih juga, Mas," jawab sopir taksi dengan penuh syukur. "Wah aku bisa sarapan dulu nih," pikir sopir taksi itu. Ia pun menuju ke sebuah warung nasi langganannya. "Biasa ya, Pak?" tanya ibu warung. "Iya Bu, biasa nasi sayur. Tapi pagi ini tambahkan sepotong ayam ya," jawab sopir taksi dengan tersenyum. Ketika membayar nasi, sopir taksi menambahkan 5 ribu rupiah, "Buat jajan anaknya ya, Bu," kata si sopir taksi sambil tersenyum. Dengan tambahan uang jajan 5 ribu rupiah pagi itu, anak si ibu warung berangkat ke sekolah dengan senyum lebih lebar. Dia bisa membeli dua potong roti pagi ini dan diberikannya pada temannya yang tidak membawa bekal. Temannya yang tidak membawa bekal, menerima pemberian roti gratis itu dengan penuh ucapan syukur dan dengan hati yang gembira. Sepulang sekolah dia bercerita dengan riangnya kepada si Ibu bahwa seorang teman telah memberinya sepotong roti. Sang ibu yang melihat betapa gembiranya si anak, turut senang dan bersyukur.
Inilah cerita tentang Kebajikan Yang Menular, dan bisa terus berlanjut, bergulir seperti bola salju. Pak sopir, menjadi lebih bahagia pada hari itu. Begitu juga keluarga Ibu warung. Kemudian, Teman dari anak ibu warung serta keluarga mereka. Semua tertular oleh kebahagiaan yang dipancarkan dan dimulai dari seorang pemuda yang mengawali harinya dengan senyuman dan dengan menabur kebaikan. Dan kita bisa melihat bahwa dengan mudahnya kebahagiaan menyebar kepada banyak orang.
Bukankah kebahagiaan dan kebaikan, sama seperti juga, kesusahan dan keburukan, dapat menular kepada siapapun juga di sekitar kita? Kebahagiaan dan kebaikan tentunya adalah sebuah pilihan, dan kesusahan maupun keburukan juga sebuah pilihan. Manakah yang akan kamu pilih? Lalu pada siapakah kita menularkan kebahagiaan dan kebaikan pada hari ini? Karena bisa menerima kebahagian ataupun kebaikan, tentunya, itu adalah suatu berkah. tetapi bisa memberikan hal itu adalah anugerah. Jadi, mari berbagi kebahagiaan dan kebaikan kepada setiap orang yang kita jumpai.
-20220825- SMPN 285 Jakarta, Hebat!