POJOK KARAKTER
Portal Dalam Pengembangan - Progress 96.99%, Menuju Berbasis Aplikasi Playstore .......
POJOK KARAKTER
MELATIH HATI, MENABUR BUDI
MENJADI ANAK BERBAKTI
KISAH PENJUAL NASI UDUK
Disuatu kota, ada seorang ibu penjual nasi uduk yang selalu laris manis, bilamana sudah di atas jam sembilan pagi, nasi uduk dagangannya sudah pasti selalu habis ludes, terjual manis. Kemudian suatu hari ada seorang mas-mas pembeli bertanya kepada ibu si penjual nasi uduk karena rasa penasarannya melihat larisnya nasi uduk yang dijual oleh ibu penjual nasi tersebut, "Kenapa nasi uduk ibu, laris sekali dan sepertinya, orang selalu berebut untuk membelinya, dan itupun rela mengantri." Ibu penjual nasi udukpun menjawab pertanyaan dari mas-mas pembeli tersebut: "Awalnya saya berjualan selama seminggu, namun dagangan saya awalnya tidak laku, sampai akhirnya saya bosan untuk berjualan, apalagi pasti rugi modal. Kemudian saya dinasihati oleh seorang bapak penjual bubur ayam, kata bapak tukang bubur itu: 'Kalau orang berualan harus sabar, karena akan dapat dua manfaat, pertama, jika dagangannya habis dibeli orang, bersyukurlah. kedua, jika dagangan tidak habis, berikan saja kepada orang yang lewat atau yang membutuhkan.' Kemudian saya melakukan nasihat tersebut. Sejak itu dagangan saya selalu habis. Saya mulai berjualan pukul tujuh pagi dan pukul sembilan pagi sudah habis. Kalau jualan saya tidak laku, maka saya bagikan kepada orang-orang di sekitar saya." Kemudian mas-mas pembeli itu bertanya lagi, "Apa tidak takut rugi, Bu?" Ibu penjual nasi uduk itu menjawab tegas, "Tidak, Mas. Saya malah bisa bersyukur bisa berbagi kepada banyak orang. Saya senang dapat memberikan kebaikan kepada mereka. Sedangkan nasi uduk hanya wujud fisik saja dan saya percaya bahwa Yang Maha Pencipta, pasti akan membayar setiap nasi uduk yang saya berikan kepada mereka."
Merupakan suatu kebahagiaan kalau kita bisa memberi dan berbagi kepada sesama. Nah, bagaimana dengan kita? Berikanlah apa yang bisa kita berikan pada sesama kita yang membutuhkan. Bukankah kita mempunyai lebih dari sekadar nasi uduk untuk diberikan kepada sesama? Yakinlah bahwa Sang Maha Pencipta langit dan bumi akan mengembalikan setiap nasi uduk yang kita berikan kepada sesama kita. Mungkin tidak saat ini atau bukan kepada kita, tetapi bisa di lain waktu dan kepada anak cucu kita. Yang pasti, kebaikan dan belas kasih tulus yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan, akan kembali pada kita di kemudian hari nanti.
Penabur kebaikan akan menuai kebaikan, Teruslah ambil bagian untuk menjadi orang-orang baik dalam kehidupan ini.
-20220803- SMPN 285 Jakarta, Hebat!