POJOK KARAKTER
Portal Dalam Pengembangan - Progress 94,98%, Menuju Berbasis Aplikasi Playstore........
POJOK KARAKTER
MELATIH HATI, MENABUR BUDI
UNTUK MENJADI ANAK BERBAKTI
ALKISAH PEMAIN GOLF
Suatu ketika ada seorang pemain golf profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf internasional. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali dan bolanya jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway ia mendapati bola yang dipukulnya tadi, masuk ke dalam sebuah kantong kertas bekas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton.
Bagaimanakah caranya ia bisa memukul bola yang berada di dalam kantong kertas itu dengan baik? Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia terlebih dulu mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah ia justru mendapatkan skor yang lebih buruk lagi. Apa yang harus dilakukannya? Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu, karena risikonya terlalu besar.
Namun pemain golf profesional tersebut tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu. Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari dalam saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu hingga habis terbakar. Setelah kantong kertas itu habis terbakar, tampaklah bola golf yang terlihat dengan begitu jelas.
Selanjutnya, pemain golf tersebut, memilih tongkat yang tepat, memposisikan dirinya, lalu membidik sejenak, dan mengayunkan tongkat, wuuuuush... bola golf terpukul dan jatuh persis di dalam lubang di lapangan hijau. Bravo! Ia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.
Di dunia ini tidak banyak dari kita menemukan orang-orang yang bijak dan kreatif seperti pada kisah di atas. Kita tahu bahwa dalam hidup ini ada kelompok orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada kelompok orang yang mengambil risiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu. Namun sedikit sekali kelompok orang yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan. Nah, kita termasuk kelompok yang mana?
Mari, jalanilah kehidupan ini dengan bijak. Karena pintar saja tidak cukup, dan mempunyai keahlian yang hebat juga belum cukup bila tidak disertai dengan kemampuan untuk melihat, menimbang dan memutuskan secara tepat. Tentunya hal ini perlu di asah setiap hari agar mata, pikiran, hati, tubuh dan jiwa selaras.
-20220617- SMPN 285 Jakarta, Hebat!